Bila Melihat Buah atau Sayuran Kayak Gini di Pasar dan Supermarket, Jangan Sekali- kali Beli! Kesehatanmu Bisa Bahaya, Bahkan Terancam Kanker!

Bagi anda yang gemar mengonsumsi buah-buahan impor, sepertinya harus semakin berhati-hati. Sebab, berbagai bahan pengawet berbahaya telah mencemari buah-buahan asal luar negeri tersebut. Bahkan, bahan pengawet yang digunakan untuk mayat. Peringatan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kaltim, Ibrahim.


Ibrahim menyebutkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan Balai Kesehatan di Yogyakarta, menunjukkan adanya buah impor seperti, Jeruk, Apel, hingga Anggur, sengaja dicampur dengan zat formalin oleh produsen di China. 

”Formalin yang dipakai untuk mayat itu, digunakan pada buah. Bahaya kalau sampai terkonsumsi, makanya perlu diwaspadai,” jelas Ibrahim.

Ia menambahkan, Pasokan buah impor sejatinya melewati prosedur yang panjang . Pengujian harus dilakukan sebelum melepas buah impor ke pasar. Namun, pengujian hanya dilakukan pada sebagian kecil buah impor yang digunakan sampel. Dengan begitu, masih terbuka lebar peluang bagi buah impor lainnya yang terkontaminasi formalin beredar di pasaran. Karena tidak diuji seluruhnya. 

”Mestinya dilakukan secara menyeluruh agar bisa disortir mana buah impor yang tercemar. Kasihan yang mengonsumsi,” sesal Ibrahim.

Warga diimbau mengonsumsi buah nusantara ketimbang buah impor. Di Kaltim, beberapa jenis buah sudah menjadi unggulan nasional, seperti Pepaya, dan Buah Naga. Secara kuantitas, produksi buahnya juga tinggi. Sehingga turut dikirim ke pulau Jawa. Setahun sebelumnya (2012), hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Alumni Institut Pertanian Bogor, Said Didu.

Buah-buahan impor itu, dicurigai menggunakan pengawet berbahan formalin. Karena masih bisa segar meski di impor dari lokasi yang jauh dan diangkut dalam waktu yang lama. ”Secara logika iya (pakai pengawet). Tidak masuk akal sampai ke pelosok, yang bisa makan waktu sebulan lebih tanpa pengawet. 

BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) serta Kementan (Kementerian Pertanian) harus lakukan razia dan periksa kualitas buah impor,” ujar Said. Said yang merupakan salah seorang penggagas Gerakan Gemari Buah Lokal mengatakan, dirinya tak terima jika ada pihak yang menyatakan bahwa buah-buahan lokal kualitasnya lebih rendah.

”Padahal kualitas dan kandungan gizi buah lokal tidak kalah dengan buah impor. Kita harus makin perketat pengawasan dan pemeriksaan buah impor,” tandas Said.

Sementara itu, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Nabati Hayati pada Badan Karantina Pertanian, Arifin Tasrif, pada tahun 2011 pernah mengungkapkan bahwa pihaknya menolak masuk sekitar 1.000 ton buah impor, dikarenakan mengandung berbagai residu atau bahan kimia berbahaya seperti formalin dan zat pewarna.

Menurut Arifin, buah impor yang tidak layak konsumsi akibat kandungan bahan kimia berbahaya, telah banyak membanjiri pasar dalam negeri. Sekitar 800 ribu ton buah yang tidak laku di negara lain, dengan leluasa masuk ke Indonesia melalui jalur resmi maupun jalur tidak resmi.

Arifin menjelaskan, bahan kimia berbahaya seperti formalin dan zat pewarna tersebut, sengaja dicampurkan ke buah. Tujuannya, agar buah menjadi lebih awet dan tetap terlihat segar meski sudah dipanen setengah tahun lalu. Buah yang diawetkan dengan formalin tampak lebih menarik.

Bagian kulitnya terlihat kencang dan segar meski sudah berbulan-bulan dipanen. Buah yang biasanya diberi formalin adalah jeruk, anggur, dan apel. 

Formalin pada buah yang dijual secara bertangkai, misalnya lengkeng dan anggur, dapat lebih mudah dikenali. Jika tangkainya sudah tampak layu, sementara buahnya masih sangat segar dengan bau menyengat yang bukan bau buah, patut diwaspadai.

Sedangkan zat pewarna, biasanya diberikan terhadap pir, mangga, belimbing, pisang, jeruk, dan semangka. Buah-buah itu antara lain di impor dari China, Thailand, Amerika, New Zealand, dan beberapa negara lainnya. Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Analis kesehatan masyarakat, Prof Veny Hadju, mengatakan seminim apa pun penggunaan zat formalin yang terkandung dalam makanan, jika dikonsumsi berkali-kali, tetap saja pada akhirnya akan merusak tubuh.

”Formalin, boraks, rhodamine, atau zat kimia apa pun sangat tidak dianjurkan digunakan dalam makanan, karena dapat menghancurkan organ tubuh secara perlahan,” kata Veny.

Ia menganjurkan masyarakat lebih teliti saat membeli dan mengkonsumsi makanan yang disajikan. Untuk buah dan sayuran, Veny menganjurkan masyarakat memilih yang organik dan non-pestisida.

Ciri buah dan sayuran organik bisa dilihat dari tampilan yang tidak sempurna. Pada umumnya buah organik cepat membusuk dan sering kali ada bekas gigitan ulat pada bagian fisik buah. Formalin memiliki senyawa CH2OH, yang reaktif dan mudah mengikat air. Bila zat ini sudah bercampur dengan air, barulah dia disebut formalin.

Formalin sangat mudah mengikat protein.  Jika masuk ke tubuh manusia, formalin juga akan menyerang protein yang terdapat dalam tubuh, seperti pada lambung. Terlebih bila formalin tersebut masuk ke tubuh dengan dosis tinggi. 

Jika digunakan sebagai pengawet makan dalam dosis rendah, efek formalin tidak seketika dirasakan. Tapi bisa menyebabkan tubuh manusia terinfeksi kanker akibat zat karsinogen yang ada di dalamnya. Bahan pengawet lainnya, seperti boraks, rhodamine, dan pestisida, sama berbahayanya dengan formalin. 

Mengkonsumsi zat ini dalam jangka panjang akan menimbulkan mutasi genetik, kanker, dan keracunan pada alat-alat reproduksi manusia. Bila masuk ke tubuh ibu yang mengandung dan menyusui, zat itu akan mempengaruhi perkembangan perilaku pada bayi, gangguan hormonal, dan cacat lahir. 

BUAH IMPOR DAN BAHAN PENGAWETNYA 

Buah Berformalin

Ciri-ciri:

1.Bagian kulitnya terlihat kencang dan segar meski sudah berbulan-bulan dipanen. 

2.Umumnya buah yang diberi formalin adalah jeruk, anggur, dan apel. 3.Formalin pada buah yang dijual secara bertangkai, misalnya lengkeng dan anggur, dapat lebih mudah dikenali. Jika tangkainya sudah tampak layu, sementara buahnya masih sangat segar dengan bau menyengat yang bukan bau buah, patut diwaspadai.

Efek:

1.Bagi tubuh manusia, formalin dikenal sebagai zat beracun, karsinogen (menyebabkan kanker), mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh.

2.Gangguan pada persarafan berupa susah tidur, sensitif, mudah lupa, sulit berkonsentrasi.

3.Pada wanita akan menyebabkan gangguan menstruasi dan infertilitas. 

Buah Disuntik Zat Pewarna 

Ciri-ciri:

1.Adapun ciri-ciri buah yang telah disuntik dengan zat berbahaya biasanya meninggalkan bekas lubang kecil agak dalam. Bekas suntikan umunya berada di bagian ujung yang ada tangkai buahnya.

2.Khusus buah yang sudah disuntik dengan pewarna tekstil, biasanya warnanya lebih terang dan meninggalkan bekas di mulut.

3.Zat pewarna biasanya diberikan pada bua pier, mangga, belimbing, pisang, jeruk, dan semangka. 

Efek:

1.Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda. 

2.Apabila dikonsumsi terus-menerus, maka zat warna sintetik akan tertimbun dalam tubuh dan dapat merusak fungsi organ-organ tertentu, terutama hati dan ginjal.

Buah Mengandung Lilin 

Ciri-ciri:

1.Buah berlilin biasanya lebih mengkilat. 

2.Untuk mengetahuinya cukup dengan mengerik memakai pisau dan serbuk-serbuk putih akan berjatuhan.

3.Untuk memastikan, jika serbuk tadi dibakar akan meleleh. 

4.Daging buah yang dilapis lilin biasanya sudah tidak segar. 

5.Cara lain adalah membakar langsung buah. Jika mengandung lapisan lilin, kulitnya basah seperti minyak. 

Efek: 

1.Lilin sangat membahayakan kesehatan tubuh, karena tubuh kita butuh waktu lama untuk mencerna lilin. Jika zat ini terus menumpuk dalam tubuh, kemungkinan kita untuk terkena penyakit kanker sangatlah tinggi. Misalnya, kanker hati, usus, atau leukimia.

Comments

Popular posts from this blog

Hampir Punah Kini Buah Ini Kembali Dibudidayakan Karena Khasiatnya yang Dapat Mengobati Sakit mata,Gatal-gatal,Keputihan,Wasir,Sakit Gigi dan Kanker!

LUAR BIASA MUJARAB...!!! Pijatan yang satu ini mampu membuat Makan anak menjadi SUPER LAHAP..!!!

Dalam 20 Menit, Dengan Menggunakan " Minyak Ini " Bekas Jerawat Akan Hilang Meski Sudah Menghitam Tahunan..!!!